Bagi anak kecil, hadiah dari seseorang adalah hal paling bermakna dalam kehidupannya. Sehingga masa-masa kecil adalah hal yang paling bahagia karena dihujani hadiah dari orang tua. Bayangkan masa itu ketika, permen, mainan, pakaian, terus mengalir memenuhi ranjang bayi kita. Tidak etis kalau saya sebut namanya, saya merasa perlu membahagiakan seseorang di momen terindahnya. Saya ingin mencarikan hadiah ultah untuk anak kecil, yang pertama terbayangkan adalah mikroskop. Karena harganya mahal dan sampai detik ini email saya belum dijawab oleh perusahaan penjual mikroskop, jadinya saya belikan something yang berguna. Rupanya tidak berhenti disitu saja, di toko mainan yang berada di pusat perbelanjaan Matahari Dewi Sartika Denpasar saya masih bingung harus membelikan apa. Muncullah dua pilihan:mainan teropong bintang dengan lensa binokulernya seharga 85.900 dan game SEGA MD8 seharga 300rb-an. Saya sebenarnya condong membelikan SEGA saja karena menarik dan game-gamenya seru, tetapi apa daya di saku cuma ada anggaran 100rb aja. Kalau saya pilih mainan teropong bintang takutnya viewnya tidak seperti yang anda bayangkan, bisa melihat bintang-bintang nun jauh. Paling teropongnya bisa untuk mengintip buah mangga tetangga sebelah yang lagi ranum atau mendelik-delik Pak Kumis tetangga sebelah yang suka bikin ulah. ada ada saja....

Akhirnya daripada bingung berkeringat lebih baik kemabali ke basement saja membeli CD Belajar Interaktif seperti tahun-tahun sebelumnya. Maunya tahun ini saya berikan hadiah selain CD belajar, bosen dong hadiahnya itu-itu saja. Walaupun tiap tahun teman CDnya berbeda.
Di etalase mbak penjual CB interaktif bertanya,"Untuk anak umur berapa?"
"Aku liat2 dulu aja, anaknya sih baru kelas 3 SD", lalu aku bolak-balik halaman katalognya. Crengggg, akhirnya kutemukan, pilih CD belajar bhs Inggris untuk kelas 3-4SD. Aku bayar. Uang kertas merah bergambar Soekarno-Hatta merangkak mendekati cashier. Isi CDnya : dua belas macam permainan sambil belajar salah satunya yang bikin aku tertarik adalah mainan mengoperasikan alat-alat elektronik.

Besok paginya, 16 Juni 2008, aku hadiahkan sejumput yang bisa aku berikan untuk si anak. Reaksi si anak manatap sekali menerimanya. Aku pikir mubasir memberikan CDnya karena orang tuanya adalah orang berpunya dari segi materi. Tentu Bapak-Ibunya bisa membelikan sekaligus sekian seri CD tanpa harus menunggu setiap tahunnya agar aku memberi hadiah. Ternyata bayangan negatif itu sirna, si anak belum pernah punya CDnya. Langsung saja di-install.

Pelajaran penting memberi hadiah, berikanlah sesuatu yang bisa menambah nilai seseorang secara rohani dan intelektualnya. Jangan lihat nilai harganya secara materi saja. Bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun diri tentunya memebrikan hadiah ultah berikanlah hal-hal yang berbau pendidikan agar SDM kita makin maju. Mainan dan hiburan memang penting tetapi kepandaian intelektual adalah hiburan abadi yang tidak pernah usang, tidak kan karatan disiram asinnya keringat, dan tidak pernah diterbangkan angin seprti debu di Gurun Sahara.

0 comments: